Natasya Beteyob Belum Maksimal di Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025

Jakarta, 12 Mei 2025 — Atlet angkat besi Indonesia, Natasya Beteyob, gagal meraih hasil maksimal di Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025 yang digelar di Tashkent, Uzbekistan. Meskipun tampil dengan penuh semangat, Natasya belum dapat menunjukkan performa terbaiknya di ajang yang sangat bergengsi ini.

Kejuaraan yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 12 Mei 2025 ini menjadi arena penting bagi para atlet angkat besi untuk mendapatkan poin menuju kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Natasya, yang turun di kategori 71 kg putri, mengalami kendala teknis dan kurangnya kekuatan di babak final, yang menghambat usahanya untuk bersaing dengan pesaing-pesaing kelas dunia.

Persaingan Ketat di Kategori 71 Kg

Natasya Beteyob memulai pertandingannya dengan harapan tinggi, mengingat prestasi gemilang yang pernah ia raih sebelumnya di level nasional dan regional. Namun, di ajang kali ini, ia harus berhadapan dengan pesaing-pesaing dari negara-negara angkat besi terkuat di Asia, seperti China, Jepang, dan Kazakhstan.

Pada sesi angkatan snatch, Natasya tampak kesulitan saat mencoba beban yang lebih berat dari biasanya. Meskipun ia berhasil mencatatkan angka angkatan awal yang solid, di angkatan berikutnya, ia gagal memenuhi targetnya, yang menyebabkan ia tertinggal jauh dari posisi puncak.

Di sisi lain, di angkatan clean and jerk, Natasya mencoba mengatasi defisitnya dengan mentalitas penuh perjuangan. Namun, meski dengan usaha maksimal, ia hanya mampu mengangkat beban yang lebih rendah dari catatan terbaiknya. Hasil tersebut pun tidak cukup untuk membawa pulang medali atau meraih posisi yang lebih baik dalam klasemen akhir.

Evaluasi dan Tantangan yang Dihadapi

Pelatih Natasya, Sigit Prabowo, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi performa anak asuhnya kali ini. Salah satunya adalah kurangnya persiapan optimal mengingat Natasya baru saja pulih dari cedera ringan yang mengganggu program latihan intensifnya. Selain itu, faktor teknis dalam pengaturan beban serta psikologis di tengah tekanan tinggi juga menjadi tantangan yang cukup berat bagi Natasya.

“Ini adalah pengalaman berharga bagi Natasya. Kami sudah mempersiapkan dengan matang, tapi di Kejuaraan Asia ini, faktor fisik dan mental sangat menentukan. Kami akan mengevaluasi secara mendalam dan memperbaiki apa yang kurang,” ujar Sigit.

Harapan ke Depan

Meski gagal mencatatkan hasil maksimal, Natasya tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dan tidak menyerah begitu saja. Kejuaraan Asia ini memberikan pelajaran berharga baginya, terutama dalam hal mental dan teknik bertanding di level internasional.

Dengan pengalaman yang didapatkan, Natasya diharapkan dapat lebih siap dan lebih kuat menghadapi kompetisi-kompetisi berikutnya. Beberapa kejuaraan penting lainnya, seperti Kejuaraan Dunia Angkat Besi dan Kualifikasi Olimpiade Paris, akan menjadi ajang penentu bagi perjalanan karier Natasya di dunia angkat besi.