Jakarta – Kemenangan telak Timnas Voli Putri Indonesia atas Selandia Baru dalam ajang Kejuaraan Voli Asia Pasifik 2025 menjadi sorotan, tak hanya karena skor mencolok 3-0, tetapi juga karena pernyataan mengejutkan dari manajer tim, Desi Ramadhani, yang mengungkapkan strategi ‘rahasia dapur’ yang selama ini mereka simpan rapat.
Bertanding di Hall A Gelora Bung Karno, skuad Garuda Muda tampil trengginas sejak set pertama. Serangan tajam, pertahanan rapat, dan chemistry yang solid membuat tim lawan tak mampu berbuat banyak. Namun usai laga, sorotan justru mengarah ke Desi, yang blak-blakan membagikan kunci sukses timnya.
“Kami sudah pantau permainan Selandia Baru dari tiga bulan lalu. Tim analisis kami membongkar pola rotasi dan kecenderungan spike mereka. Bahkan latihan kami beberapa pekan terakhir menggunakan simulasi pola main Selandia Baru,” ujar Desi kepada awak media.
Menurutnya, kemenangan itu bukan semata-mata hasil kekuatan individu pemain, melainkan buah dari pendekatan ilmiah dan strategi matang. Ia bahkan menyebut tim memiliki ‘peta kelemahan’ dari setiap lawan yang diproses lewat data visual dan pelatihan berbasis AI.
“Selama ini orang pikir kami hanya latihan fisik dan teknik dasar. Padahal sejak tahun lalu, kami sudah bekerja sama dengan tim data performance untuk memetakan kelemahan lawan. Bahkan blocking kami malam ini itu sudah kami latih spesifik untuk tiga nama pemain Selandia Baru,” tambahnya.
Pernyataan Desi pun menuai reaksi positif dari publik dan pengamat olahraga. Robby Cahyadi, analis voli dari Federasi Bola Voli Asia Tenggara, menyebut pendekatan modern seperti ini menandai era baru dalam pembinaan atlet nasional.
“Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan semangat juang. Tim-tim dunia sudah pakai teknologi untuk unggul secara taktis. Indonesia menunjukkan bahwa kita bisa bersaing, bahkan jadi pionir,” kata Robby.
Sementara itu, kapten timnas voli putri, Mellisa Rizki, menegaskan bahwa kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari ambisi yang lebih besar.
“Kami senang bisa menang, tapi belum puas. Masih ada Jepang dan Korea Selatan yang menunggu. Kalau tadi kami buka ‘rahasia’, itu bukan sombong, tapi pembuktian bahwa kerja keras di balik layar itu nyata hasilnya,” ujar Mellisa sambil tersenyum.
Dengan performa yang terus meningkat dan dukungan sistematis dari tim manajemen, Timnas Voli Putri Indonesia tampaknya bukan lagi sekadar kuda hitam di kompetisi Asia. Mereka adalah ancaman nyata — dan kini seluruh Asia tahu, mereka datang bukan sekadar bermain, tapi untuk menang.