Man of the Match AC Milan vs Pisa: Luka Modrić Jadi Maestro di San Siro

Laga AC Milan vs Pisa di lanjutan Coppa Italia 2025 tadi malam berakhir dengan kemenangan meyakinkan Rossoneri, dan satu nama mencuri seluruh sorotan: Luka Modrić. Meski usianya sudah tak muda lagi, gelandang asal Kroasia itu menunjukkan kelasnya dengan performa luar biasa, mengantarkan Milan menang dan melaju ke babak berikutnya.

Pertandingan yang digelar di San Siro, Jumat (24/10/2025) malam waktu setempat, berakhir dengan skor 3-0 untuk Milan. Modrić menjadi jantung permainan, pengatur tempo, sekaligus inspirasi bagi para pemain muda di sekelilingnya.


🎩 Luka Modrić: Kelas Abadi Sang Maestro

Di usia 40 tahun, banyak yang mengira Modrić hanya akan menjadi pelengkap di skuad Milan. Namun malam tadi, ia membuktikan bahwa kualitas tidak pernah pudar oleh waktu.

Sejak menit awal, Modrić memimpin lini tengah dengan visi dan kontrol bola yang nyaris sempurna. Ia tak hanya mengatur aliran serangan, tetapi juga membantu pertahanan dengan kecerdikan posisi yang khas dirinya.

Gol pertama Milan di menit ke-32 berawal dari operan terobosan Modrić yang membelah dua lini pertahanan Pisa, membuka ruang bagi Rafael Leão untuk mencetak gol dengan finishing klinis.

Tak berhenti di situ, Modrić juga mencatatkan asist langsung untuk gol ketiga Milan, yang dicetak oleh Christian Pulisic di penghujung babak kedua — sebuah umpan silang yang jatuh tepat di antara dua bek lawan.


📊 Statistik yang Bicara

Data pertandingan menunjukkan betapa dominannya Modrić di lapangan:

  • 94% akurasi umpan
  • 6 peluang tercipta
  • 1 assist
  • 4 tekel sukses
  • 3 kali intersep

Angka-angka ini menegaskan peran penting Modrić sebagai penghubung antara lini belakang dan depan. Ia menjadi motor serangan dan sekaligus pengatur ritme yang membuat Pisa sulit berkembang.


🗣️ Reaksi Pelatih dan Rekan Setim

Pelatih Milan, Stefano Pioli, tak segan melayangkan pujian usai laga.

“Luka adalah contoh profesional sejati. Di ruang ganti, dia bukan hanya pemain, tapi guru bagi yang muda. Di lapangan, dia membuat semua terlihat mudah,” ujar Pioli dalam konferensi pers.

Sementara itu, Rafael Leão, pencetak gol pertama Milan, menyebut bermain dengan Modrić seperti “bermain bersama legenda yang tahu segalanya.”

“Dia tahu kapan harus mengirim bola, kapan kami harus berlari. Kadang dia sudah tahu pergerakan kami sebelum kami sendiri menyadarinya,” kata Leão sambil tersenyum.


🔴⚫ Simbol Perpaduan Pengalaman dan Energi Muda

Kehadiran Modrić di AC Milan musim ini menjadi bagian dari strategi klub yang ingin memadukan pemain berpengalaman dengan generasi muda. Bersama pemain seperti Pulisic, Reijnders, dan Musah, Modrić memberi keseimbangan antara kreativitas dan kedewasaan dalam bermain.

Bagi fans Milan, performa Modrić mengingatkan mereka pada era keemasan gelandang elegan seperti Andrea Pirlo dan Clarence Seedorf — sosok yang bisa mengatur tempo dan menentukan arah pertandingan dengan satu sentuhan.


🌟 Penghargaan Man of the Match yang Tak Terbantahkan

Dengan performa yang begitu dominan, tak mengherankan jika Modrić dinobatkan sebagai Man of the Match oleh panel resmi Serie A dan juga mayoritas media olahraga Italia. Banyak yang menyebut laga ini sebagai salah satu penampilan terbaiknya sejak bergabung dengan Milan pada musim panas lalu.

Meski sudah menginjak usia kepala empat, Modrić sekali lagi membuktikan bahwa pengalaman, visi, dan kecintaan terhadap permainan bisa menaklukkan waktu.