Jakarta – Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda yang kini menakhodai Timnas Indonesia, membagikan pengalaman menariknya saat pertama kali diperkenalkan kepada publik sebagai pelatih Garuda. Bagi pria yang pernah bersinar bersama Ajax Amsterdam dan Barcelona itu, momen tersebut menjadi salah satu peristiwa paling berkesan dalam karier kepelatihannya.
Kluivert mengaku tak pernah menyangka sambutan yang ia terima di Indonesia begitu luar biasa. Saat acara perkenalan resmi digelar oleh PSSI, ia dikepung oleh sorotan kamera dari berbagai media nasional. “Saya terbiasa dengan konferensi pers di Eropa, tapi di Indonesia rasanya berbeda. Ada ratusan kamera mengarah pada saya. Itu benar-benar pengalaman baru dan membuat saya merasa dihargai,” ungkap Kluivert.
Sambutan Hangat Suporter
Tak hanya media, para pendukung timnas juga menunjukkan antusiasme besar. Nama Kluivert, yang lekat dengan generasi emas sepak bola Belanda di akhir 1990-an, langsung memantik rasa penasaran publik tanah air. Banyak yang berbondong-bondong hadir hanya untuk melihat langsung sosok pria yang terkenal dengan insting tajamnya di depan gawang.
“Suporter di Indonesia memiliki gairah luar biasa terhadap sepak bola. Itu yang langsung saya rasakan sejak hari pertama. Mereka menatap saya seakan membawa harapan besar,” ujarnya.
Tekanan dan Harapan
Kluivert tak menutup mata bahwa sambutan besar itu juga menghadirkan tekanan tersendiri. Ia menyadari bahwa publik Indonesia menaruh ekspektasi tinggi agar Tim Garuda bisa bersaing lebih baik di pentas Asia. Namun, menurutnya tekanan itu justru menjadi energi positif.
“Ekspektasi selalu ada di dunia sepak bola, baik saat saya masih bermain maupun kini melatih. Tapi tekanan itu penting, karena menunjukkan besarnya kecintaan masyarakat pada timnas. Tugas saya adalah mengubah ekspektasi menjadi hasil nyata di lapangan,” kata pelatih berusia 49 tahun itu.
Fokus pada Pembenahan Tim
Sejak resmi menangani Timnas Indonesia, Kluivert mulai menekankan pada pembenahan dasar permainan: disiplin taktik, transisi cepat, dan mental bertanding. Ia percaya, dengan kombinasi pemain lokal berbakat serta beberapa pemain keturunan yang kini memperkuat tim, Indonesia bisa naik level.
“Saya melihat banyak potensi di sini. Pemain muda punya kecepatan, teknik, dan semangat juang. Yang perlu ditingkatkan adalah konsistensi dan pengalaman bertanding di level internasional,” tambahnya.
Kenangan Tak Terlupakan
Meski perjalanannya bersama Timnas Indonesia baru dimulai, Kluivert mengaku momen perkenalan itu akan selalu membekas dalam ingatannya. “Saya akan selalu ingat hari itu. Ratusan kamera, sambutan yang meriah, dan senyum hangat para suporter. Itu membuat saya merasa bagian dari keluarga besar sepak bola Indonesia,” pungkasnya.