Persaingan di ajang Campus League semakin memanas setelah dua pertandingan penting digelar pada babak perempat final. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memastikan langkah mereka ke semifinal lewat permainan disiplin dan penuh determinasi, sementara Universitas Negeri Malang (UM) tampil menggigit untuk menyingkirkan Universitas Tidar (Untidar) dalam laga yang berlangsung menegangkan hingga menit akhir.
UNY tampil dengan kepercayaan diri tinggi sejak peluit awal berbunyi. Mereka datang bukan hanya untuk bertahan, melainkan untuk menguasai permainan dengan tempo yang mereka tentukan sendiri. Rotasi pemain yang rapi dan perpindahan bola antarposisi berjalan mulus, membuat lawan terpaksa bertahan lebih dalam. Gol pertama UNY lahir dari serangan cepat yang tersusun rapi—sebuah kombinasi satu-dua yang menembus celah sempit di lini pertahanan lawan.
Setelah unggul, UNY tak menurunkan intensitas. Mereka terus menekan, memaksa lawan kehilangan bola di daerah sendiri. Pertahanan UNY pun tampil disiplin. Setiap upaya lawan untuk membangun serangan selalu dipatahkan sebelum sempat membahayakan gawang. Ketika peluit panjang berbunyi, UNY memastikan satu tempat di semifinal dengan kemenangan meyakinkan yang mendapat sambutan meriah dari suporter mereka.
Di pertandingan lain, suasana berbeda tersaji. UM dan Untidar bermain dengan ritme yang jauh lebih liar dan penuh adrenalin. Kedua tim memilih bermain terbuka sejak awal, saling menukar serangan dengan kecepatan tinggi. UM akhirnya berhasil memecah kebuntuan lewat sontekan jarak dekat yang berawal dari kelengahan kecil di sisi kiri pertahanan Untidar.
Namun Untidar bukan tim yang mudah menyerah. Mereka membalas dengan tekanan tinggi dan beberapa kali memaksa kiper UM melakukan penyelamatan penting. Laga semakin panas ketika Untidar berhasil menyamakan kedudukan, membuat duel berujung pada perang mental di menit-menit krusial.
Tetapi pengalaman pemain UM berbicara. Di menit akhir, mereka memanfaatkan situasi bola mati dengan sangat efektif. Tendangan sudut disambut sepakan keras yang tak mampu ditepis kiper Untidar. Gol tersebut menjadi penentu kemenangan sekaligus menutup harapan Untidar melaju lebih jauh.
Dengan hasil ini, UNY dan UM masing-masing mengamankan tiket ke semifinal. Atmosfer turnamen kini semakin mendebarkan. Kedua tim sama-sama menunjukkan karakter kuat: UNY dengan permainan taktisnya, UM dengan mental petarung yang tak mau kalah.
Semifinal dijamin akan menghadirkan level permainan yang lebih tinggi, dan para pendukung tentu sudah tak sabar melihat siapa yang akan melangkah ke partai puncak. Campus League tahun ini seolah memberi pesan jelas bahwa persaingan antar kampus tidak hanya soal gengsi, tetapi juga soal karakter dan determinasi di lapangan.