Eva Celia yang baru saja bergabung dalam film horror zombi karya Kimo Stamboel

Rasio cepat “iya” yang tak menunggu

Saat tawaran dari Kimo Stamboel datang, Eva langsung menanggapi dengan penuh antusias:

“Ketika ada tawaran sebuah film zombi yang disutradarai Kimo Stamboel, saya langsung bilang iya.”

Menurut pengakuannya, ia tidak banyak mempertimbangkan — alasan sederhana namun cukup kuat: genre zombi adalah favoritnya.
Dalam dunia akting, keberanian untuk menerima tawaran tanpa banyak ragu ini cukup langka. Bagi Eva, ini jadi langkah yang spontan namun penuh keyakinan.


Tantangan fisik dan mental

Masuk ke produksi “Abadi Nan Jaya” ternyata bukan sekadar “muncul di layar”. Dalam sebuah wawancara, Eva mengakui:

“I can’t imagine being a liar, running in the heat … with prosthetics and lens contacts.” VOI

Artinya:

  • Ada persiapan fisik yang serius (lari, aksi, mungkin stunt)
  • Transformasi karakter lewat makeup dan kostum yang berat
  • Suasana pengambilan gambar di lingkungan yang menuntut

Dari sini terlihat bahwa Eva tidak hanya tertarik pada nama besar proyek, tetapi juga siap berkomitmen. Proses ini memperlihatkan bahwa ia melihat akting sebagai tantangan berkembang — bukan sekadar tampil manis di layar.


Konteks film: lokal, mistis, dan zombi

Film ini berlatar desa di Jawa Tengah, dengan cerita mengenai jamu awet muda dari “kantong semar” yang berbalik menjadi bencana zombi. Ambisius News+2En.KapanLagi.com+2
Setting seperti ini memberi nilai tambah: bukan horror universal biasa, tetapi membawa elemen kearifan lokal + kemisteriusan Indonesia.
Untuk Eva, ini bisa jadi kesempatan emas: menunjukkan sisi akting yang berbeda, dalam cerita yang punya “otentisitas” lokal.


Apa artinya bagi karir Eva

Dengan menerima peran di “Abadi Nan Jaya”, Eva melakukan beberapa hal penting:

  • Memperlihatkan keberanian eksplorasi: Menyentuh genre yang berbahaya (zombi) dibanding peran yang biasa-biasa saja.
  • Menambah “fit” untuk film garapan sutradara mapan: Kimo Stamboel punya reputasi — bergabung di proyeknya bisa menaikkan profil.
  • Menunjukkan komitmen terhadap kualitas: Bukan hanya “ikut main”, tetapi siap bekerja keras secara fisik dan mental.
  • Memperkuat citra sebagai aktris yang dinamis: Bukan hanya “anak musik” atau “putri artis”, tetapi profesional yang serius.