Ganda Malaysia Akui Fajar/Fikri Masih Sulit Ditebak di Lapangan

Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik, kembali memberikan komentar menarik usai pertemuan mereka dengan duet andalan Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, di turnamen bulu tangkis terbaru musim ini. Dalam laga yang berlangsung ketat dan penuh tensi, pasangan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu harus mengakui keunggulan Fajar/Rian. Seusai pertandingan, Aaron dan Soh mengakui bahwa permainan ganda Indonesia tersebut masih menjadi salah satu yang paling sulit dibaca di dunia bulu tangkis saat ini.

“Mereka selalu punya cara berbeda untuk memecah ritme permainan kami,” ungkap Aaron Chia kepada media Malaysia. “Kadang mereka bermain cepat, kadang pelan, tapi selalu dengan transisi yang sangat halus. Itu membuat kami sulit menebak langkah mereka berikutnya.”

Pertemuan antara dua pasangan elite Asia Tenggara ini memang selalu menyajikan duel menarik. Kedua kubu sudah saling mengenal gaya bermain masing-masing, namun justru di situlah tantangannya. Fajar dan Rian dikenal dengan variasi serangan yang dinamis, kemampuan bertahan yang rapat, serta ketenangan luar biasa di poin-poin kritis—hal yang sering kali membuat lawan kehilangan arah.

Soh Wooi Yik menambahkan, faktor kepercayaan diri dan kekompakan Fajar/Rian juga menjadi kunci utama keunggulan mereka.

“Yang membuat mereka berbeda adalah chemistry-nya. Mereka jarang panik bahkan saat tertinggal. Begitu mendapatkan momentum, mereka bisa mengubah jalannya pertandingan hanya dalam beberapa reli,” ujar Soh.

Sementara itu, pelatih tim ganda putra Malaysia, Rexy Mainaky—yang notabene merupakan mantan pemain legendaris Indonesia—turut memberikan pandangannya. Menurutnya, Fajar/Rian saat ini berada pada fase matang baik secara teknik maupun mental.

“Sebagai pelatih, saya tahu bagaimana karakter pemain Indonesia. Fajar dan Rian punya keseimbangan antara agresivitas dan kontrol. Mereka tidak terlalu bergantung pada kecepatan, tapi pada akurasi dan kecerdasan membaca permainan,” jelas Rexy.

Di sisi lain, kemenangan Fajar/Rian atas pasangan Malaysia ini memperpanjang catatan positif mereka di musim kompetisi tahun ini. Pasangan berjuluk The Daddies Junior itu terus menunjukkan konsistensi setelah sempat mengalami penurunan performa di paruh awal musim. Kini, mereka tampak kembali menemukan bentuk terbaik menjelang turnamen-turnamen besar seperti BWF World Tour Finals dan kejuaraan Asia mendatang.

Fajar sendiri menanggapi pujian dari lawannya dengan rendah hati. “Kami hanya berusaha bermain tenang dan menikmati setiap pertandingan. Aaron dan Soh adalah lawan yang sangat kuat dan selalu memberi tekanan besar. Kami belajar banyak dari setiap pertemuan dengan mereka,” ujar Fajar.

Dengan gaya bermain yang makin matang dan chemistry yang kian solid, Fajar/Rian tampaknya siap menjadi ancaman serius bagi siapa pun di sektor ganda putra dunia. Bahkan bagi pasangan top seperti Aaron Chia/Soh Wooi Yik, duet Indonesia ini tetap menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan.