Presiden FIFA, Gianni Infantino, secara resmi meluncurkan FIFA ASEAN Cup, sebuah turnamen internasional baru yang dikhususkan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Pengumuman ini disampaikan di sela-sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, dan langsung menjadi topik hangat di kalangan pecinta sepak bola Asia.
Dalam pidato peluncurannya, Infantino menyebut FIFA ASEAN Cup sebagai “sebuah tonggak baru dalam perkembangan sepak bola regional” dan menegaskan bahwa turnamen ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, memperkuat solidaritas antarnegara ASEAN, serta membuka peluang ekonomi baru bagi industri sepak bola di kawasan.
“Asia Tenggara memiliki gairah luar biasa terhadap sepak bola. Energi itu harus disalurkan ke dalam kompetisi yang lebih besar, lebih profesional, dan lebih inklusif,” ujar Infantino. “FIFA ASEAN Cup akan menjadi ajang di mana talenta lokal dapat bersinar di panggung internasional.”
Turnamen ini rencananya akan digelar setiap dua tahun sekali, dengan edisi perdana dijadwalkan pada pertengahan 2026. Menariknya, semua 10 negara anggota ASEAN — termasuk Timor Leste yang baru saja diterima sebagai anggota penuh — dipastikan akan ambil bagian. Formatnya menyerupai Piala Dunia mini, dengan babak penyisihan grup diikuti sistem gugur hingga final.
Selain itu, FIFA juga berencana menggandeng sponsor global serta mitra penyiaran besar untuk memastikan turnamen ini memiliki standar internasional dari segi penyelenggaraan dan produksi. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Bangkok, Kuala Lumpur, dan Hanoi disebut menjadi kandidat tuan rumah bersama.
Peluncuran FIFA ASEAN Cup mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyebut turnamen ini sebagai langkah penting dalam memperkuat identitas kawasan melalui olahraga.
“FIFA ASEAN Cup bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang persahabatan, kebanggaan, dan semangat kebersamaan antarbangsa,” kata Anwar.
Sementara itu, Ketua PSSI Erick Thohir mengaku bangga Indonesia menjadi bagian dari sejarah baru ini. Ia menilai turnamen tersebut akan menjadi ajang pembuktian sekaligus peluang bagi sepak bola Indonesia untuk mengukur kualitas di level regional yang lebih kompetitif.
“Dengan adanya FIFA ASEAN Cup, pemain muda kita akan mendapatkan pengalaman berharga. Ini kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa sepak bola ASEAN punya masa depan cerah,” ujar Erick.
FIFA ASEAN Cup juga diharapkan dapat menarik perhatian global terhadap potensi besar Asia Tenggara, baik dari segi olahraga maupun ekonomi kreatif. Dengan populasi lebih dari 600 juta jiwa dan basis penggemar sepak bola yang fanatik, kawasan ini dinilai memiliki pasar yang sangat menjanjikan bagi dunia olahraga internasional.
Infantino menutup sambutannya dengan optimisme tinggi. “Sepak bola bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang menyatukan hati dan budaya. ASEAN adalah contoh sempurna dari keberagaman yang indah, dan FIFA ingin menjadi bagian dari kisah luar biasa itu,” katanya.
Dengan semangat baru dan dukungan penuh dari negara-negara kawasan, FIFA ASEAN Cup berpotensi menjadi turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara — sebuah panggung di mana mimpi dan persaudaraan bertemu di bawah satu bendera: sepak bola.